Ayam Goreng Thai-Style / Gai Tod (ไก่ทอด) Terenak

Ayam Goreng Thai-Style / Gai Tod (ไก่ทอด) Terenak - Hallo sahabat Sharing Books Library, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ayam Goreng Thai-Style / Gai Tod (ไก่ทอด) Terenak, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel bangkok, Artikel destinasi, Artikel kuliner bangkok, Artikel muslim, Artikel phuket, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ayam Goreng Thai-Style / Gai Tod (ไก่ทอด) Terenak
link : Ayam Goreng Thai-Style / Gai Tod (ไก่ทอด) Terenak

Baca juga


Ayam Goreng Thai-Style / Gai Tod (ไก่ทอด) Terenak

Saya ini seorang "chickentarian"  , alias hanya suka memakan daging ayam. Jadi, pada trip terakhir ke Bangkok & Phuket, saya mempunyai misi untuk mencari goreng ayam terenak di 2 kota itu, pilihan beberapa situs / buku panduan yang telah saya baca dan browsing sebelumnya.

Tujuan pertama saya adalah " Moslem Fried Chicken" yang terletak di area utara Patong, dekat dengan sebuah mesjid .
Tempat ini hanya warung makan sederhana saja, dengan menu dalam bahasa Thai. Tapi jangan bingung, karena di bagian depan adalah area memasak dan ada meja untuk memajang semua hasil gorengan seperti ayam goreng, sayap, kaki/ceker ayam, hati dan ampela, dll, sehingga anda tinggal menunjuk apa yang anda mau. 

Saya mengetahui tempat ini lewat ulasan di buku "Lonely Planet" edisi Thailand. Jika sudah diulas disitu, tentu merupakan sebuah jaminan bukan ?  Hmm... well, let's see about that.

Disini saya hanya memesan sepotong ayam yang dihidangkan dengan sepiring "lalapan"' dan semangkuk sambal thai yang asam manis sedikit pedas. Anda bisa memilih nasi biasa atau nasi ketan ( 50B)

Saya pecinta "kremesan / pelurukan" bumbu kering, jadi waktu mendapati bahwa hidangan ini "kering kerontang" tanpa kremesan, saya agak kecewa dan langsung kurang bersemangat untuk menyantapnya. Seharusnya saya bisa berinisiatif untuk memintanya, tapi entah kenapa, panas matahari siang itu membuat saya malas untuk bergerak meminta kremesan ke area penggorengan depan.

Karena saya bukan kritikus makanan yang baik, jadi saya hanya bisa menyimpulkan dagingnya empuk, dan rasanya cukup enak. Apakah saya akan makan lagi di tempat ini ? Hmmm sepertinya tidak. Karena banyak gerobak-gerobak ayam goreng lainnya sepanjang Patong yang rasanya mirip-mirip dengan yang satu ini . 

Point : 7.5 
Lokasi : daerah utara Patong, dekat jalan menuju / dari Phuket Town
Cara menuju kesana : pakai motor / naik bus langsung berhenti di depannya

Oke, selanjutnya saya menjelajah Siam Square Bangkok untuk mencoba makan di Somtam Nua. Signature dish restaurant legendaris yang mendapat Sertifikat Excellence dari Trip Advisor ini adalah Som Tam nya, tetapi ayam goreng mereka pun menjadi rekomended  dari para blogger dan juga diulas di travel.cnn.com.

Ternyata cabang Siam Square ditutup selama perayaan Songkran , tapi untung ada pengumuman bahwa cabang di Siam Centre buka, jadi saya tinggal pergi menyebrang untuk menuju Siam Centre level 3.

Karena datang pada saat jam makan malam, restauran ini cukup penuh, tapi untung ada 1 meja kosong.  Disini saya hanya memesan ayam goreng dan nasi putih saja ( 132 B ). Pada saat pesanan datang,  saya kaget karena porsinya cukup besar , dipotong menjadi sekitar 7 bagian dan saya hanya makan sendiri !

Untung, ayam goreng ini taburi kremesan berupa bawang putih  sehingga saya cukup excited untuk memulai gigitan pertama. Well, oke. Dagingnya juicy, lembut , kremesannya enak, tetapi tidak benar-benar luar biasa seperti yang saya harapkan sebelumnya. 

Karena tentu saja saya tidak bisa menghabiskan semuanya, saya meminta pelayan untuk membungkus sisanya untuk dimakan di hotel. Ternyata, mereka membungkus sisa ayam saya kedalam plastik , bukan di dalam kotak atau setidaknya styrofoam kecil . Sangat tidak berkelas untuk restaurant di dalam mall mewah ini !

Lokasi : Siam Square & Siam Centre
Cara menuju kesana : BTS Siam
Point : 8

Hari berikutnya saya menuju Soi Polo Fried Chicken ไก่ทอดเจ๊กี (โปโล) dengan memakai ojeg motor. Sama seperti Som Tam Nua, restauran legendaris milik keluarga turun temurun selama 4 generasi ini juga mendapat Certificate of Excellence 2013 dari Trip Advisor, dan travel.cnn.com menulis : "Better than KFC" dan sebagai :

  • Bangkok's best cheap eat -- Winner: Polo Fried Chicken
  • Bangkok's best som tam restaurant -- Recommended: Polo Fried Chicken
Selain itu, jika anda mengoogle "Best Fried Chicken Bangkok", yang berada di tempat teratas adalah tempat ini.

Untung saya datang sebelum jam makan siang, jadi tempat ini masih sepi. Para pelayan memakai kaos bertuliskan "I (love / heart ) chicken" .  Hmmm, sepertinya saya harus mempunyai kaos seperti itu juga ! :D

Ada bahasa Inggris dalam buku menunya, dan poster besar foto makanan di dinding temboknya. 

Menu disini adalah hidangan standar dari daerah Issarn, yang berarti banyak salad pedas, termasuk hidangan favorit som tam , dan larb moo (non halal ! )

Pesanan saya seharga 110B datang berupa sepiring nasi putih dengan sepiring ayam goreng berukuran besar ( 7 potong ) dan bertaburkan banyak kremesan. Seharusnya mereka memiliki pilihan ukuran kecil  untuk pemakan solo seperti saya .( atau seharusnya saya mengajak orang lain agar bisa berbagi ? :D )

Selain itu juga dihidangkan 2 mangkuk kecil condiment berupa thai chilli sauce yang manis pedas dan asem manis , serta sepiring lalapan.

Ah ini mungkin rahasia mengapa "Thai people" jarang yang gemuk, walaupun mereka sering menyantap makanan di luar rumah, karena  makanan disana enak-enak dan murah-murah. Mereka selalu mengkombinasikan makan daging dengan sayur dan buah sehingga proporsi karbohidrat , protein dan vitamin selalu berimbang.

Untuk suapan pertama saya langsung mencoba kremesannya terlebih dahulu, karena bagi saya itu yang paling penting. Kremesan di Bangkok tidak seperti di Indonesia yang hanya berupa sisa /ampas bumbu si ayam goreng, tetapi disini adalah bawang putih yang di goreng dengan tingkat kematangan yang pas dan tidak pahit.

Tapi ah, lagi-lagi saya harus kecewa. Rasanya enak, tapi tidak se bombastis yang saya bayangkan sebelumnya. Daging ayamnya memang eperti yang sudah dibayangkan, empuk penuh rasa, dan tidak berminyak. 2 mangkok cocolan menjadi teman yang pas untuk mendapatkan rasa extra untuk dagingnya.

Memang hidangan ini paling jempol diantara 2 kompetitor sebelumnya, tapi saya mengharapkan lebih enak dari ini ! :(

Sekali lagi, karena tempat ini biasanya didatangi keluarga / teman-teman, jadi porsi besar itu hanya bisa saya makan 3 potong saja , jadi saya akan membungkus 4 potong sisanya . Mereka membungkus sisa ayam goreng dengan stereofoam, beserta lalapan dan tidak pelit untuk tetap memberi kremesannya.


Apakah saya akan ke tempat ini lagi ? Tentu saja, tapi  lain kali tidak akan sendirian !

Point : 8.5
Lokasi : 
Address: 137/1-2 Soi Sanam Khli
ที่อยู่137/1-2 ซ. โปโล แขวงลุมพินี เขตปทุมวัน กทม. (ใกล้สถานนีตำรวจลุมพินี)
Open hours: 7 am – 10 pm daily

Dari MRT Lumphini anda keluar di Exit 3, kemudian belok kanan dan berjalan sekitar 300 meter sampai  melihat Soi Sanon Khli, lalu belok kanan dan jalan sekitar 2 menit. 

Kesimpulan dari misi saya kali ini : gagal.
Mengapa ? Karena saya pernah makan ayam goreng yang menurut saya terenak di dunia di sebuah restauran di Koh Samui, dimana kremesannya sangat fantastis, dan membuat saya ingin kembali ke pulau itu hanya untuk makan ayam goreng itu lagi !






Demikianlah Artikel Ayam Goreng Thai-Style / Gai Tod (ไก่ทอด) Terenak

Sekianlah artikel Ayam Goreng Thai-Style / Gai Tod (ไก่ทอด) Terenak kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ayam Goreng Thai-Style / Gai Tod (ไก่ทอด) Terenak dengan alamat link https://syedhisham92.blogspot.com/2014/05/ayam-goreng-thai-style-gai-tod-terenak.html

0 Response to "Ayam Goreng Thai-Style / Gai Tod (ไก่ทอด) Terenak"

Post a Comment